Oleh: Zhuge Kamiya, Blog Owner
(Only Bahasa Indonesia, will translate later..^^)
Berdasarkan pengalaman saya, hal dasar yang harus dikuasai seorang cosplayer dalam berkompetisi ialah:
(Only Bahasa Indonesia, will translate later..^^)
Berdasarkan pengalaman saya, hal dasar yang harus dikuasai seorang cosplayer dalam berkompetisi ialah:
- Costume (mengenai material, pembuatan, teknik, dan konsep)
- Character (pemahaman, pendalaman dan konsep)
- Performance (pemahaman stage performance, acting dan konsep)
Semakin paham seorang cosplayer dengan tiga hal diatas, maka akan semakin kompeten cosplayer tersebut. Apalagi ditunjang dengan pemahaman Fotografi dan Seni Budaya serta pemikiran Inovatif dan Kreatif maka kemampuan tersebut akan semakin lengkap.
Hal tersebut dapat dinilai, dan penilaian tersebut mengacu pada sebuah standar. Dalam setiap kompetisi standar penilaian tersebut berbeda-beda. Tergantung dari masing-masing juri yang menilai, namun dasar/ kriteria penilaian setiap kompetisi pasti sama. Berikut penjabarannya.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang saya terima, dalam cosplay competition terdapat beberapa kriteria penilaian. Saya akan merangkum dan membagi kriteria tersebut menjadi:
Yang dinilai didalam Cosplay Competition itu umumnya:
- Costume Judging
- Character Judging
Adapun penilaian lain yang ditambahkan yaitu:
- Photograph Judging
- Concept Judging
1. Costume Judging:
Penilaian ini mengenai sejauh mana tingkat kemiripan kostum seorang Cosplayer dengan karakter yang diperankan. Penilaian ini bisa disebut inti dari cosplay competition.
Penilaian ini bisa dibagi ke dalam 2 sub-kategori:
- Penilaian pakaian dan properti
- Penilaian make-up dan hairstyle (ini tidak berlaku untuk cosplay dengan kepala yang tertutup seluruhnya)
Untuk juri yang menilai pakaian properti ini biasanya costume maker, yang memang wajib memahami dan memiliki pengetahuan yang dalam mengenai teknik pembuatan kostum, seperti menjahit, membuat kostum dan properti dengan bahan dasar berbagai macam material yang biasa digunakan dalam kostum cosplay.
Untuk juri yang menilai make-up ini biasanya make-up artist dan hairstyle artist, yang memang wajib memahami dan memiliki pengetahuan yang dalam mengenai teknik make-up wajah dan hairstyle.
2. Character Judging:
Penilaian ini mengenai sejauh mana tingkat kemiripan karakter seorang Cosplayer dengan karakter yang diperankan. Poin ini biasanya dipisahkan menjadi Performance dan Penghayatan Karakter, namun saya menggabungkan keduanya karena aspek seni peran terkandung dalam keduanya.
Penilaian ini bisa dibagi ke dalam 2 sub-kategori:
- Penilaian stage performance
- Penilaian off-stage performance/ behavior performance
Untuk juri yang menilai character ini bisa sutradara, stunt actor, actor, mangaka atau ahli pertunjukan, yang memang wajib memahami dan memiliki pengetahuan yang dalam mengenai teknik bagaimana tampil diatas panggung dan benar-benar paham mengenai karakter yang ditampilkan dan dicosplaykan.
Selain penilaian utama diatas, terdapat penilaian yang lain yaitu:
1. Photograph Judging:
Penilaian ini jarang sekali ada dalam kompetisi Cosplay, namun jika ada biasanya mengenai kemampuan seorang Cosplayer menampilkan dan menonjolkan Cosplay mereka dalam sebuah foto sehingga mirip dengan karakter yang diperankan. Biasanya penilaian ini bisa berupa penilaian photoshoot langsung dalam studio khusus atau foto yang sudah dibuat oleh cosplayer dengan kamekonya.
Untuk juri yang menilai photo ini biasanya seorang kameko atau photografer, yang wajib memahami dan memiliki pengetahuan yang dalam mengenai teknik mengenai fotografi dan benar-benar paham mengenai konsep foto yang dikompetisikan.
2. Concept Judging:
Penilaian ini biasanya ada dalam Cosplay yang karakternya belum dikenal oleh publik atau biasa disebut Cosplay Original. Tujuan penilaian ini ialah untuk menilai sejauh mana pendalaman mengenai pemahaman seorang Cosplayer terhadap karakter yang dia buat untuk ditampilkan ke publik. Penilaian ini dapat berupa penilaian terhadap media pendukung seperti konsep yang dituangkan dalam sebuah tulisan seperti cerita pendek, gambar seperti komik atau gambar bergerak seperti animasi; atau presentasi Cosplayer itu sendiri terhadap Juri dalam sebuah sesi tertentu.
Penilaian ini bisa dibagi ke dalam 3 sub-kategori:
- Penilaian character concept
- Penilaian costume concept
- Penilaian performance concept
Untuk juri yang menilai character concept ini biasanya mangaka/ penulis, artist atau pakar seni budaya, yang memang wajib memahami dan memiliki pengetahuan yang dalam mengenai kesenian dan kebudayaan dimana terkandung aspek seperti bagaimana sebuah tokoh fiksi dibentuk, hal apa yang membentuk tokoh itu dan bagaimana penerapannya dalam wujud nyata.
Untuk juri yang menilai costume concept ini biasanya costume maker, artist atau pakar seni budaya, yang memang wajib memahami dan memiliki pengetahuan yang dalam mengenai teknik pembuatan kostum dan paham dalam membentuk konsep menjadi wujud nyata.
Untuk juri yang menilai performance concept ini bisa sutradara, stunt actor, actor, mangaka atau ahli pertunjukan, yang memang wajib memahami dan memiliki pengetahuan yang dalam mengenai teknik bagaimana tampil diatas panggung dan benar-benar paham mengenai karakter yang ditampilkan dan dicosplaykan.
Kunci dari seluruh penilaian diatas ialah: Juri memahami Cosplay seutuhnya, yaitu penguasaan materi mengenai character fiksi (tokoh komik, anime, movie,dll.) atau non-fiksi (tokoh sejarah,dll.), pemahaman dinamika komunitas Cosplay, dan inti penilaian dalam sebuah Cosplay Competition
Kemudian, penilaian diatas mungkin hanya inti dari sebuah Cosplay Competition, karena pada dasarnya kriteria tersebut bisa berkembang tanpa ada batasan, tergantung kriteria apa yang akan dinilai, dimana kriteria tersebut akan diterapkan dan siapa yang menerapkan. Seperti contoh Cosplay Competition yang diadakan oleh sebuah perusahaan untuk maskot perusahaannya, maka kriteria Concept Judging dengan tambahan detail penilaian dari pihak perusahaan dapat masuk kedalamnya. Kemudian, bagaimana kriteria tersebut diterapkan dan mengapa kriteria tersebut diterapkan mengacu pada tiga hal sebelumnya, maka itu merupakan hak dan kewajiban Juri dalam menentukannya dengan dasar kompetensi yang dikuasainya.
Akhir kata, sebenarnya penilaian itu kembali kepada pihak penyelenggara kompetisi dimana mereka wajib berkonsultasi sebelumnya dengan juri yang bersangkutan mengenai detail penilaiannya dan memahami pula dasar cosplay competition itu seperti apa, adapun peserta kompetisi wajib untuk mengikuti kriteria penilaian apapun yang diatur oleh penyelenggara jika memang peserta tersebut bersedia ikut serta tanpa paksaan, namun kunci dari semuanya adalah komunikasi, karena dengan berkomunikasi maka pihak penyelenggara akan mengetahui kriteria yang mampu dicapai peserta dan peserta tidak merasa bahwa pelenggara tidak memperhatikan peserta dan tidak memahami konsep.
Semoga artikel yang saya tulis ini dapat memberikan pengetahuan demi pengembangan komunitas Cosplay. Silahkan jika ada yang mau menambahkan, karena sebenarnya penilaian itu tergantung dari pribadi masing2 juri itu sendiri. Saya pribadi merangkum ini secara general saja dan sharing sedikit mengenai pemahaman saya tentang penjurian berdasarkan obrolan dengan juri-juri cosplay yang kompeten, tanpa ada maksud menggurui atau menganggap saya sendiri lebih dari rekan-rekan cosplayer yang sudah berpengalaman dalam penjurian.
Semoga bermanfaat. Hidup Cosplay Indonesia.
mantap kak,makasih atas infonya ya. sukses selalu kak
BalasHapus